Selasa, April 03, 2012

Karimunjawa Trip

DSC00555Terkahir kali ke pantai, itu adalah ketika gue baru lulus SMA dan belom resmi jadi mahasiswa. Yep, sekita 4 tahunan yang lalu. Gue bukan tipe gadis yang sering pergi main untuk sekedar senang-senang, mengingat banyak hal yang harus gue kerjakan di Bandung. Sampai akhirnya, program studi gue di kampus menambahkan embel-embel “studi” pada rencan tour ke suatu pulau yang akrab disebut Karimun Jawa.

Embel-embel “studi” itu berhasil menanamkan kata “wajib ikut” untuk setiap mahasiswa program studi gue, Pendidikan Manajemen Bisnis. Well, apa boleh buat. Gue pun membocorkan pundi-pundi tabungan dan memohon pada orangtua untuk bisa ikut acara ini.


Uang dengan jumlah enam digit nggak gampang dikeluarin untuk gue sebenernya. Tapi ternyata, empat hari off dari Bandung ini nggak bikin gue nyesel mengeluarkan sejumlah uang. Satu hari penuh untuk berangkat menuju karimun jawa, dua hari penuh untuk main kelilling pulau, snorkling, dan main-main dengan ikan, dan satu hari untuk perjalanan pulang yang penuh dengan ketiduran ke Bandung itu sangat worthed dan meninggalkan banyak kesan.
DSC00500
Karimunjawa, yang sebelumnya gue sempet confused dengan pulau karimun yang ada di daerah pulau Sumatera, bisa disebut Hawaiinya Indonesia. Letaknya ada di antara Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan. Dari Jepara, perlu waktu 6 jam untuk sampai di pelabuhan Karimunjawa dengan kapal biasa, atau pilih dengan kapal cepat yang cuma makan waktu 2 jam untuk nyebrang.
DSC00446
wajah-wajah mahasiswa capek setelah terombang-ambing selama dua jam
6 Jam? Selama itu? Yep, karena posisinya cukup jauh dari Pulau Jawa. Mungkin karena posisinya yang cukup jauh inilah, daerah Karimunjawa bisa dibilang masih sangat tradisional dan belum banyak berkembang. Beda dengan Bali yang punya banyak pusat belanja baik oleh-oleh atau makanan, Karimunjawa cuma punya satu pasar tradisional dan sejajar pertokoan yang menjual oleh-oleh seadanya. Bahkan untuk menemukan listrikpun, gue harus nunggu jam 6 sore karena listrik cuma tersedia dari pukul 6 sore sampe pukul 6 pagi besoknya.
Tapi, ketradisionalan itu punya banyak sisi positif. Para penghuni lokalnya ramah. Amat sangat, super duper ekstra ramah. Mereka adalah suku Jawa dengan logat Jawa yang kental, lengkap dengan kesopanan dan etikanya yang bikin turis-turis pada kagum. Nggak cuma ramah, mereka juga tidak sekomersial warga pantai pada umumnya.
DSC00453
mereka punya kebiasaan unik: ninggalin kunci motor tetep ngegantung. Sepertinya nggak pernah ada maling disini
Kenapa gue bilang warga pantai komersial? Karena gue pernah ngalamin harus bayar cuma gara-gara ikut duduk di Pangandaran, males jajan di Anyer karena harganya nggak sopan, dan ngerogoh kocek dalem-dalem cuma demi nyewa motor atau sepeda di Bali. Berbeda dengan mereka, para warga Karimunjawa jauh dari kata komersialis. Setiap pemilik penginapan rata-rata punya satu motor atau sepeda. Dan mereka, dengan ramah dan tanpa penuh curiga, seringkali meminjamkan motor atau sepedanya pada para turis yang menginap di penginapannya. Tanpa pasang harga, dan menawarkan dengan senyum ramah! Oh, how I love Indonesians…
DSC00531
foto di atas kapal nggak usah bayar :P

Ngomong-ngomong tentang penginapan, gue belom liat hotel berbintang di Karimunjawa. Kebanyakan berupa homestay yang menyerupai kos-kosan, atau malah beberapa rumah warga yang punya banyak kamar yang akhirnya disewakan untuk turis. Café yang ada di pulau ini juga cuma ada dua, tapi nggak nanggung-nanggung, cafenya cozy banget dengan view laut, dan harga yang masih bisa dimaklum karena satuannya masih rupiah.

Tentang keindahan alamnya, nggak perlu ditanya lagi. Karena nggak banyak gedung-gedung tinggi, gue bisa liat perbatasan antara laut dan langit dimana aja. Mau mendokumentasikan sang surya baru nongol di pagi hari atau mulai ngumpet di malam hari, tinggal pilih mau liat dari pulau yang mana. semuanya punya superperfect view.
Pemandangan underwaternya jempolan abis. Snorkling dan diving adalah pilihan yang tepat untuk menikmati ciptaan tuhan yang ada di bawah air ini. Airnyapun jernih, bening sebening hatiku…

DSC00529
sandra, Meisya dan Debby. Gue? Yang motonya... T_T
Bisa dibilang, Karimunjawa adalah perfect runaway buat mereka yang udah penat dengan kesumpekan kota. Buat kalian yang belum pernah, masukkan pulau ini pada wishlist kalian untuk dikunjungi. Gue jamin nggak bakal nyesel. Dan buat gue yang udah pernahpun, gue masih akan masukan pulau ini sebagai destinasi honeymoon gue ntarnya. #eh

8 komentar:

  1. karimun jawa udah masuk waiting list gue.. sayangnya belum kesampean smp hari ini :(

    BalasHapus
  2. karimunjawa..hem jadi pengen kesana

    BalasHapus
  3. Semoga karimun jawa akan terus asri dan terjaga kebersihannya :)

    BalasHapus
  4. Betul, Karimun Jawa bisa disandingkan dengan Hawaii. Keindahan pantai dan lautnya kualitas tinggi

    BalasHapus
  5. rencana sih gw ama temen2 kampus mau ksana januari ini tp belom dapet info nih harga penginapan yg murah di sana maklum backpackeran hehehe join yo gw mahasiswa fisi unpas bdg @djamurBDG

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...