Jumat, Oktober 09, 2009

Dont Tell Me

Just dont tell me what u willing for,
dont tell me what should i do,
all u have to do just make a decision,
it doesnt mean if ur arms around my neck, so u will get me easily.
please dont hurt anyone more...
♥vii'z♥

Rabu, Oktober 07, 2009

MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL

Apa Itu Media Pembelajaran Visual?
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
Pengertian media menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut;
•    AECT : media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi
•    Gagne : media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar
•    Briggs : media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar
•    NEA : media adalah bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya
Kesimpulannya, MEDIA PEMBELAJARAN adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi.


Mengapa media pembelajaran visual merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran?
Media pembelajaran visual telah terbukti lebih efisien dalam melakukan komunikasi antara pendidik dengan peserta didik.    
    Dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran visual (seperti gambar diam, gambar bergerak, televise, objek tiga dimensi, dll) mempunyai hubungan positif yang cukup tinggi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran visual merupakan media pembelajaran yang cukup baik dan efisien.


Siapakah yang dapat mengoprasikan media pembelajaran visual dengan baik dan benar?
Sebenarnya, siapapun bisa mepergunakan media pembelajaran visual dengan baik dan benar. Namun, dengan catatan orang tersebut telah mengusai cara penggunaannya dengan benar. Beberapa orang yang bisa mengoprasikan penggunaan media visual harus memiliki kemauan untuk belajar.
Ada beberapa faktor yang menghambat perkembangan kemampuan seseorang untuk menggunakan media pembelajan, yaitu:
1.    Asumsi bahwa menggunakan media itu repot.
2.    Menganggap media itu canggih dan mahal.
3.    Tidak bisa menggunakan media yang ada.
4.    Asumsi bahwa media itu hiburan, memperkecil kemungkinan anak tetap konsentrasi terhadap pelajarannya.
5.    Tidak tersedianya media pembelajaran visual.
6.    Kebiasaan menikmati ceramah/bicara tanpa media visual.
Jadi, seseorang yang paling tepat untuk menggunakan media pembelajaran visual adalah seseorang yang tidak memiliki sifat menghambat seperti yang disebutkan diatas.

Dimanakah media pembelajaran visual dapat digunakan?
Sebelumnya, mari kita lihat beberapa jenis media pembelajaran visual.
1. Media yang tidak diproyeksikan, diantaranya:
a)    Media realia (benda nyata).
b)    Model (benda tiruan dalam wujud tiga dimensi)
c)    Media grafis. Jenis-jenis media grafis adalah:
•    gambar / foto
•    sketsa:
•    diagram / skema.
•    bagan / chart
•    grafik
2. Media proyeksi, diantaranya;
a)    Transparansi OHP (Overhead projector / OHP).
b)    Film bingkai / slide dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.

Media pembelajaran visual baiknya digunakan di tempat yang tepat, sesuai dengan jenis medianya. Misalnya, media yang tidak diproyeksikan dapat dilakukan diluar kelas. Hal itu memungkinakan untuk media pembelajaran visual yang berupa benda nyata dan media grafis. Dalam penggunaan media pembelajaran visual berbentuk benda nyata misalnya, dalam pelajaran biologi kita dapat menggunakan tumbuhan diluar kelas sebagai media pembelajaran visual. Media grafis dan model pun bisa digunakan diluar kelas, apabila media tersebut memungkinkan untuk digunakan diluar kelas.
Sedangkan untuk media pembelajaran yang diproyeksikan, tempat yang tepat adalah di dalam kelas. Mengingat kebutuhannya akan alat-alat yang cukup berat, dan dibutuhkannya aliran listrik, tentu penggunaan media pembelajaran visual yang diproyeksikan ini lebih baik digunakan di dalam kelas.


Kapankan media pembelajaran visual dapat digunakan?

Melihat berbagai macam jenis media visual, dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran visual dapat digunakan kapan saja saat dibutuhkan. Para pendidik dapat menyesuaikan jenis media visual apa yang dibutuhkan, dan disesuaikan dengan tempat kegiatan belajar mengajar; apakah di dalam atau di luar ruangan.

KEUNTUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL

1.    Menarik
Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media penglihatan (media visual), terutama media visual yang menarik, dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan.
Salah satu keuntungan penggunaan media pembelajaran visual adalah, bentuknya dapat dibuat semenarik mungkin, agar anak tertarik untuk mempelajarinya. Misalnya dalam media jenis gambar atau proyeksi, media tersebut dapat dibuat dengan menambahkan animasi yang eye catching, warna yang membangkitkan semangat, dan lain-lain. Sedangkan untuk Media yang berupa model, dapat diwarnai dan dibentuk semirip mungkin dengan yang asli sehingga mudah diingat.


2.    Lebih mudah diingat
Seperti yang telah dibahas diatas, bentuk nyata, gambar, atau gambar bergerak akan lebih mudah diingat oleh para peserta didik. Apabila dibandingkan dengan media pembelajaran yang hanya berupa text book, para peserta didik akan sedikit kesulitan untuk mengingatnya.

3.    Variatif
Karena jenisnya yang beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis media visual yang ada. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif, dan tidak membosankan bagi para peserta didiknya.
Misalnya saja, dalam pelajaran matematika saat membahas tentang subbab bangun ruang, guru dapat menggunakan semua media pembelajaran, mulai dari gambar (yang mungkin berupa poster, hasil gambar pendidik sendiri, dan lain-lain), benda nyata (dengan membawa barang yang berbentuk bangun ruang), atau dengan membuat video gambar bergerak tentang bangun ruang.

4.    Dapat melibatkan anak untuk menggunakannya
Maksudnya disini, apabila media pembelajaran visual yang digunakan adalah media pembelajaran non proyeksi, para peserta didik dapat dengan langsung menyentuh dan belajar menerangkannya juga.
Misalnya, saat mempelajari anatomi tubuh dalam pelajaran biologi, peserta didik dapat diminta maju kedepan, melihat model anatomi lebih dekat, dan diminta untuk menunjukan satu bagian yang diminta oleh pendidiknya.

KERUGIAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL
1.    Sulit dibawa bawa
Beberapa media pembelajaran visual yang memiliki ukuran besarcukup menyulitkan untuk dibawa kesana-kemari. Begitu pula untuk menyajikan media pembelajaran visual yang diproyeksikan, tentu membutuhkan banyak benda-benda penunjang yang cukup merepotkan utnuk selalu dibawa-bawa

2.    Membutuhkan listrik
Untuk media pembelajarn visual yang diproyeksikan, harus membutuhkan listrik. Hal ini cukup merepotkan apabila terjadi gangguan di sumber listrik, dan cukup membahayakan apabila tidak digunakan dengan hati-hati.

3.    Apabila dipakai oleh murid-murid, kemungkinan cepat rusak
Salah satu keuntungan dari media pembelajaran visual adalah dapat digunakan juga oleh peserta didik. Namun, dari keuntungan ini, muncul kerugian juga, karena apabila digunakan dengan banyak orang, media yang digunakan dapat menjadi cepat rusak.

CONTOH GAMBAR MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL

A. Model










B. Poster












C. Benda nyata


D. Peta Konsep



 E. Grafik


♥vii'z♥

Minggu, Oktober 04, 2009

Ada Apa Dengan Philip Kotler?

Philip Kotler, the Father of Marketing
Kekaguman saya kepadanya muncul ketika saya secara tidak sengaja mengontrak mata kuliah MANAJEMEN PEMASARAN. Sebelumnya, tentu saya tidak begitu mengenal Mr. Philip ini. Pertama kali saya mendengar namanya, adalah saat kuliah perdana Manajemen Pemasaran.

Agak aneh memang, karena beberapa dosen biasanya menawarkan buku pegangan (litelatur) yang banyak. Beberapa dosen biasanya menuliskan pustaka-pustaka yang dipakai dalam mata kuliah tersebut dan minimal, tiap dosen akan memberikan tiga atau empat litelatur yang bisa dipilih mahasiswa untuk dijadikan buku pegangannya.

Namun, dalam mata kuliah manajemen pemasaran ini, Sang Dosen hanya menuliskan satu nama di papan tulis; Philip Kotler. Awalnya saya tidak berprasangka apa-apa, hanya menulis namanya di buku catatan dan wishinglist saya.

Saya termasuk mahasiswa hemat dan cermat, maka saya lebih memilih mencari buku bekas (second, hehe.) terlebih dahulu. Namun, tentunya buku bekas yang masih bisa terpakai dan masih dapat memberi bobot ilmu yang sama dengan buku baru. Karena hal itulah, saya memiliki kenalan yang memang hobi mengumpulkan dan menyalurkan kembali buku-buku bekas yang masih terpakai.

Saat memberi tau wishinglist saya, sebenarnya saya tidak menuliskan “Buku pemasaran oleh Philip Kotler”, tapi hanya menuliskan “Buku manajemen pemasaran”. Entah beruntung entah kebetulan, saya mendapat buku yang memang karangan Mr.Philip. :D
Awalnya, saya cukup pesimis dengan tebal bukunya. 400 halaman. Dan saya semakin shock setelah tahu ternyata buku yang saya miliki baru jilid pertama, dan untuk memenuhi kebutuhan saya dalam mengontrak mata kuliah Manajemen Pemasaran, saya perlu memiliki satu buku lagi. Buku jilid kedua dengan tebal yang sama. Untuk satu mata kuliah, ada 800 halaman yang perlu saya baca. Hmm, tantangan yang menarik. :D


Sebelum kuliah dimulai, saya iseng-iseng membuka-buka buku tersebut secara random dan membacanya. 400 halaman dengan ukuran font kurang lebih 10. Buku ini sungguh padat. Namun, ada yang menarik untuk saya. Dalam tumpukan teori yang cukup membingungkan, Phillie menyisipkan ratusan cerita mengenai berbagai perusahaan. Jadi, misalnya saat anda membaca teori tentang Penetapan Harga Produk, yang akan anda baca tidak hanya teorinya yang membosankan, tapi juga beberapa cerita pendek menarik tentang Penetapan Harga Produk di suatu perusahaan. Perusahaan yang cerita pendeknya diangkat Phillie pun bukanlah perusahaan asal-asalan yang tidak dikenal banyak orang, namun merupakan perusahaan-perusahaan besar dunia, sehingga orang yang membaca namanya tak akan merasa asing dengan beberapa perusahaan tersebut.
Beberapa fitur menarik lainnya dari buku ini adalah adanya kolom Kajian Pemasaran dan Memo Pemasaran. Philip menyisipkan intermezzo ini tanpa melupakan hubungannya dengan teori pemasaran yang sedang dibahasnya. Kolom-kolom ini cukup menarik, bahkan biasanya saya hanya membuka halaman untuk membaca fitu-fiturnya saja, sehingga terlupa untuk membaca teorinya.

Namun hebatnya, bahasa yang digunakan Philip sangat luwes dan mudah dimengerti. Bahkan, bila kita hanya membaca fitur-fitur-intermezzo-nya, kita sedikit-sedikit sudah dapat mengerti teori yang Philip sampaikan juga. Memang, terkadang kita dapat lebih mengerti sesuatu dengan cara mendeskripsikan contohnya.

Sejak mengetahui bukunya begitu luwes dan menyenangkan untuk dibaca, saya mulai mengagumi Philip Kotler. Dan hal itu diperkuat saat di pertengahan jadual kuliah, saya sempat tumbang karena gejala thypus. Hal ini memaksa saya untuk periksa darah dan menjalani rontgen di sebuah labolatorium kesehatan. Saat sedang menunggu giliran, saya iseng mengambil sebuah majalah yang terlihat sangat asing. Bukan majalah umum yang seringkali saya lihat di penjaja Koran, majalah-majalah disana semuanya terlihat asing bagi saya. Beberapa merupakan majalah kesehatan, majalah tentang tumbuhan, dan… Majalah Pemasaran! Saya baru tahu ada majalah khusus seperti ini. Sayaapun mengambilnya dan membacanya.

Dari majalah tersebut, (sayang saya tidak ingat nama majalahnya) saya mendapati bahwa Philip Kotler ada disana, mengisi sebuah artikel. Artikel khusus tentang Tanya jawab seputar pemasaran. Kekaguman saya mulai bertambah. Karena ternyata, beliau bukan hanya mengisi artikel, namun memiliki kolom khusus tersendiri. Kalau saya tidak salah, namanya The Philip Kotler Corner. Di setiap edisi majalah tersebut, Kotler memiliki lima sampai enam halaman untuk diisi khusus olehnya dan membahas tuntas dengan apapun yang menyangkut pemasaran. Wow. Sejak saat itulah saya mengetahui bahwa ia bukan hanya penulis biasa. Dia adalah Bapak marketing dunia.


Setelah mengetahui penulis buku yang saya miliki adalah orang hebat, saya mulai kecanduan membaca bukunya dan sangat excited menjalani mata kuliah Manajemen Pemasaran. Tentunya, sayapun tanpa ragu menyisihkan sedikit uang jajan untuk membeli buku jilid dua Philip Kotler. Yang baru, masih tersegel, dan asli. Saya cukup bangga menjadi penggemar Father of Marketing ini, meski hanya karena saya telah membaca bukunya. Tulisan-tulisan Kotler membuat saya menyesal mengontrak mata kuliah Manajemen Pemasaran saat Semester Padat (SP). Karena saat SP, saya hanya bisa mempelajari buku Kotler selama satu bulan. Padahal, pada semester regular, saya bisa bergelut dengan buku menyenangkan ini selama enam bulan lamanya. ;D
♥vii’z♥

How knowledge affects your love..

Masihkah kamu menyimpan penilaian fisik di posisi utama, saat kamu memilih pasanganmu?

Yuppie, mpe sekarang ngga sedikit cowo yang cuma liat cewe dari bodinya, dan mulus kulitnya. Dan, ngga sedikit juga cwe yang liat cwo cuma dari cara berpakaian dan penampilannya duluan.

Come on, man… physic isn’t everything, right…?
Salah satu hal yang lagi gw pikirin mateng-mateng tentang apa yang penting dalam memilih pasangan, adalah intelegensinya. Yea, intelegensi itu lebih penting dari sekedar tampilan luar loh. Ibarat seperangkat PC dengan monitor LCD yang gaya, CPU dengan fancy casing, keyboard dan mouse serba mengkilap, tapi isinya masih Pentium setengah?? Haiio,, ngga guna juga, kan? :P

Dari pengalaman-pengalaman pribadi, serta pengalaman orang-orang sekitar yang gw tampung, gw mencoba mengidentifikasi bagaimana intelegensi dapat mempengaruhi kehidupan cinta kamu.

1. Pendapat ortu.

Kenapa alsan ini ditempatkan di tempat pertama? Karena ngga sedikit kisah-kisah yang gw denger, dipersulit dengan pendapat kita yang berbeda dengan ortu. (dan salah satu kisahnya adalah kisah gw sendiri…wahahaha.)
Nah,, mertua mana coba yang ngga pengen menantu intelek? Seperti pepatah mengatakan, “Mertua bijak pilih menantu orang pajak” (thanks to Bagas, you’re inspiring me. ;)).
Secara sempit, pasti artinya cuman “Mertua pengen menantu yang banyak pemasukan, gaji gede, banyak duit, bla bla bla”. Tapi secara luas, sebenarnya pepatah ini menggambarkan bahwa, “mertua manapun ingin menantu berintelegensi tinggi, pintar, dan lain sebagainya”. Karena, kalo udah pinter, otomatis dong jadi banyak pemasukan? Ga kudu gawe di pajak aja, asal ilmu tinggi, rejeki ngikutin deh, believe me. :P

2. Betah deh ngobrol ama kamu, yank…
Have you ever talked to someone DONGDONG before? Ditanya ini-itu serba ngga tau, diajak ngomongin politik melongo, ditanya software computer garuk-garuk kepala, ngobrolin ekonomi Indonesia dan nilai tukar rupiah, dia pura-pura ngga denger. Males juga, kan?
Tapi, bayangin kalo pasangan kita itu adalah orang jenius dengan wawasan yang luarbiasa luas. Apa yang dia omongin, kamu bakal sangat terpana padanya. Karena dia selalu secara tidak sengaja memberitau kamu apa yang belom pernah kamu tau sebelumnya. Kamu bisa belajar banyak dari dia.
Seperti apa yang pernah gw alamin, gw baru sukses belajar TENSES dari seseorang yang bahkan bukan guru SMA atau guru privat gw. Sampai sekarang, dia amat sangat membantu kalo gw lagi kambuh pengen ngocoblak Inggrisnya. Dia bantuin gw benerin grammar, vocab, seeeemuuanya. Betah deh kalo ngomong ama dia. :”>
Ini merupakan hal yang paling penting juga, karena, yang bikin hubungan bertahan lama adalah komunikasi yang kuat. Dan komunikasi itu bisa jadi amat kuat, kalau kita ngerasa nyambung ngobrol ama pasangan kita.

3. You’ve got PUNK’D…!!

Ngga Cuma harus pasangan kita yang pinter, tentunya kita ngga boleh kalah pinter dari pasangan kita. Kalo ngga, siap-siap deh dibodoh-bodohi ama dia, yang Cuma bakal nganggep kita idiot.
Salah satu contoh kasusnya terjadi pada orang yang sempet gw kenal (mantan gw sebenernya, :P). Dia termasuk orang yang pandai dalam berbahasa Inggris. Beberapa blognya bahkan dia tulis dengan bahasa Inggris. Setelah ngga lama pisah dr gw dan punya cwe lagi, blognya mendadak jadi dwi bahasa. Pas gw Tanya kenapa, dia bilang gini; “sebenernya, tulisan yang berbahsa Inggris itu aku tulis buat kamu. Aku pikir, cwe aku ngga bakal ngerti, soalnya dia ngga begitu paham bahasa Inggris. Sebenernya, aku tuh masih******* ama kamu, mau ngga kamu ******” (dialog di sensor, karena sekarang sedang ada program stop GOMBAL warming.haha)
NAHLOH…!!! Cuma gara-gara ngga begitu paham bahasa Inggris, ngga enak juga kan dibodoh-bodohi kayak gitu? Makanya, jangan mau kalah ama pasanganmu, kejar-kejaran juga dong, dalam mencari ilmu dengan dia…. ;)

4. Soooo proud of you, darl…
Inspirasi yang keempat ini gw dapet setelah membaca notes dari kecengan sejatinya salah satu temen gue, Debrisilviane. (should I type his name, de? lol). As what I know, dede ini emang selalu ngecengin cowo-cowo pinter dan berkacamata. Kecengannya yang sekarang terbukti pintar karena gw udah baca notes-notes yang dia buat. Bukan notes iseng yang ditulis sembarangan, tapi notes berbobot yang cukup menambah pengetahuan dan wawasan buat pembacanya.
Orang yang berintelegensi tinggi akan selalu mencerminkan kepintarannya dalam hal apapun. Baik menulis, berbicara, bahkan bernafas sekalipun.! (lebay, ya?) dan, siapa sih yang ngga bangga punya pasangan dengan pembawaan yang jenius seperti itu? Ngga bakal malu deh, buat dikenalin kemana-mana juga… :D

Nah, maka dari itu, mulai sekarang, gausahlah terlalu mementingan penampilan dan fisik. Pengetahuan dan wawasan bahkan lebih penting dari sekedar pakaian dan accesoris. Begitu otakmu terisi penuh dengan ilmu yang bermanfaat, percayalah bahwa hidupmu akan lebih baik daripada sekedar memperbaiki penampilan fisikmu. ;)
♥vii'z♥
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...