"tatap mata saya, dan paw..! anda akan membeli semua barang ini!"
Gue hampirrr aja kena hipnotis!
No, no.. Gw nggak ketemu Uya Kuya Si Ahli Hipnotis, atau Romy Rafael Master of Hypnotize dari Indonesia kok. Gw hampir-hampiran kena hipnotis waktu gw lagi jalan-jalan di mol.
Awalnya, gw ragu untuk memposting cerita yang satu ini. Takut dibilang pencemaran nama baik perusahaan. Tapi, setelah gw googling, ternyata bukan gw seorang yang sudah berbagi cerita mengenai black marketing dan teknik 'hipnotis'nya suatu perusahaan yang terkenal dengan nama AOWA ini.
Coba aja tanya Om Gugel dan ketik keyword "AOWA". Di halaman pertama, yang keluar adalah "Hati-hati tipuan aowa", atau "awas kena tipu aowa". Bahkan, Om Gugel Memberikan saran pencarian terkait dengan keyword "PENIPUAN AOWA"
Jadi, gw beranikan saja untuk ngepost pengalaman gw yang satu ini. Lagian, tujuan gw bukan buat mencemarkan nama baik, gw cuma nggak pengen ada korban lagi yang kena tipu daya dan teknik 'hipnotis' yang dilakukan aowa demi menjual produk-produknya.
Aowa? Apaan tuh?
Aowa itu nama perusahaan yang menjual berbagaii produk elektronik. Produk jagoannya adalah kompor induksi, kompor tanpa api yang emang canggih dan menggiurkan para Ibu rumah tangga. Selain kompor, Aowa juga memasarkan produk-produk lain seperti panci presto, mixer, juicer, chopper, microwave, dan sebagainya. Aowa biasanya buka stand di mall-mall. Stand, bukan toko resmi. Gosip-gosipnya, Aowa itu ngaku-ngaku berasal dari Jepang, padahal perusahaan Malaysia punya. Cek websitenya disini
Hipnotis? Lo beneran dibikin tidur, terus diminta duitnya buat beli produk, vi?
Bukan, bukan. Beberapa orang menyebut teknik ini hipnotis.Tapi, lebih tepat mungkin disebut penekanan secara psikologis.
Gini ceritanya. Gw dan sang nyokap sedang jalan-jalan. Saat baru keluar dari Breadtalk, Mommy gw ditawari sebuah alat pengupas buah oleh seorang SPG. Alat itu nggak aneh, kok. Di bis kota aja biasa di dagangin Rp5000 perak doang. Mommy menolak, tapi si SPG bilang "Gratis kok bu, ambil aja"
Dasar emang pasangan Ibu dan Anak pecinta gratisan, Mommy mau menerima alat itu meskipun dengan syarat harus mampir ke sebuah stand yang menjual berbagai alat elektronik. "Cuma dengan ngisi identitas aja, ibu bisa mendapat kesempatan mengambil kupon, siapa tau Ibu beruntung" kata si SPG lagi. Ya, sambil iseng-iseng dan sedikit berharap, gw dan Mommy mengambil masing-masing satu kupon. Gw membuka kupon dan isinya "Anda belum beruntung, silakan coba lagi" Sedangkan Mommy gw mendapat kupon bergambar kompor listrik.
Hadiah buat Mommy adalah sebuah kompor listrik yang katanya bernilai 11 jutaan. Sontak gw dan Mommy seneng, cengar-cengir, apalagi kompor itu adalah kompor kecengan Mommy sejak beberapa bulan yang lalu. "Bunda, bunda beruntung banget loh! Kita memang sedang mengadakan promo dengan memberikan kompor buat 20 orang yang beruntung. Cuma 20 orang se-Indonesia! Kompor ini bisa dibawa langsung, nggak usah bayar, nggak ada pajak juga! wow, Bunda beruntung sekali!" Si SPG terus-terusan memuji, berteriak histeris, dan memberi selamat. Sok deket pula, manggil Mommy gw dengan sebutan 'bunda'. Bleh.
Seperti yang kalian duga, hadiah ini cuma akal-akalan dari mereka. Ujung-ujungnya, "Bunda bener-bener nggak perlu mengeluarkan uang, nggak perlu bayar, nggak ada pajak, Bunda malah dapet voucher belanja senilai 1 juta!" Dan guess what, voucher itu harus dibelanjakan pada hari itu juga untuk membeli produk lainnya yang bernilai minimal 5 jutaan!
Dengan pengulangan kata "nggak perlu mengeluarkan uang", lalu penambahan hadiah berupa voucher belanja, serta dua SPG (satunya cowok sih, tapi agak kemayu gitu. gw sebut SPG juga deh) yang ngerumunin gw sambil terus memberi selamat, benar-benar komposisi marketing yang membuat gw dan mommy seolah 'terhipnotis'. Jujur, waktu itu gw kayak udah kehilangan akal dan mendorong Mommy merogoh koceknya buat membeli salah satu produk yang harganya sekitar 4 jutaan. Mommy juga hampir melangkah ke ATM buat ngambil uang tunai.
Alhamdulillah, gw dan Mommy masih dilindungi sama Allah. Gw iseng pengen tau harga asli si kompor berapa. Dasar anak Ekonomi, walaupun mencintai gratisan dan hadiah semacam ini, otak gw masih sehat buat ngitung-ngitung berapa keuntungan yang gw dapet kalo gw bener-bener harus mengeluarkan uang sejumlah 4jutaan. Jadi, pas gw niat googling cari info mengenai harga asli si kompor, yang gw dapatkan adalah blog, forum, dan tulisan-tulisan orang lain yang memuat trik black marketing aowa. Tanpa pikir panjang, gw mengajak Mommy keluar dari stand aowa. Thanks god, Thanks Mr. Google.
Oya, for your information, harga yang mereka sebutkan bener-bener harga gelap. Mereka bilang harga kompornya 11jutaan, tapi sebelumnya di BIP gw denger dari salesnya kalo harga barang yang sama cuma sekitar 9jutaan. (katanya sih aslinya nggak bakal lebih dari 3juta) Lucunya, si SPG menawarkan Juicer yang asalnya dia bilang 2,5 juta, tapi pada saat Juicer itu dibeli sebagai 'syarat' pengambilan 'hadiah' ini, harganya berubah jadi 4jutaan. Konyol.
Jadi, gimana sih modus penipuan mereka?
Banyak banget para korban dan calon korban yang udah berbagi ceritanya lewat internet (blog, forum, milis, dsb). Intinya, modus mereka adalah:
- Menarik pengunjung mall untuk masuk stand dan duduk di dalamnya. Caranya macam-macam. Mereka biasanya menarik pengunjung dengan memberikan sesuatu secara gratis, dengan syarat mau mengisi data diri kita di dalam stand mereka. Atau, mereka juga menarik pengunjung yang sedang iseng-iseng lihat kompor-kompor yang dipajang.
- Meminta identitas diri kita.
- Memberikan kupon berhadiah. Setelah mengisi identitas diri, kita ditawari untuk mengambil kupon tertutup (ada juga yang jenisnya digesek dengan koin). Salah satunya pasti membuat anda bahagia karena berhasil mendapat hadiah!
- 'Penekanan' psikologis terjadi di tahap ini. Inilah tahapan yang dikatakan orang-orang sebagai 'hipnotis'. Mereka (dari berbagai sumber yang gw dapat) mengatakan hal yang sama persis: "Selamat ya bu", "mimpi apa ibu semalam?", "jangan lupa traktir kami ya bu,", "Ibu HOKInya besar sekali hari ini!", "ibu salah satu dari 20 orang yang beruntung". Oya, beberapa sumber malah mengatakan bahwa di tahap ini, calon korban biasanya dikerubuni oleh lebih dari 2 orang sales. Membuat kita limpung, tak bisa berpikir, dan kelewat seneng.
- Menambahkan hadiah-hadiah lainnya. Penambahan hadiah biasanya dilakukan dengan embel-embel "asalkan ibu memiliki kartu kredit dari bank X, Y, atau Z" Ini adalah cara untuk mengetahui apakah si calon korban memiliki kartu kredit atau tidak. Lalu, "Karena Ibu memiliki kartu kredit dari sponsor kami, Ibu dapat satu hadiah lagi!" Dan, "Syaratnya, Ibu cuma harus menggunakan voucher belanja ini sekarang"
- Mendorong kita melakukan pembelanjaan yang nonsense. Kalimat umumnya adalah "cuma dengan beli Juicer seharga 4juta, Ibu bawa 3 barang loh bu. Total barang yang Ibu bawa sekitar..(sok-sok ngitung di kalkulator) 13juta!" Di tahap in, beberapa korban malah diambil karu kreditnya dan digesekkan tanpa seizin si korban! wow, nekat sekali.
Jadi, buat kalian yang mau jalan-jalan ke Mall (akhir-akhir ini kayaknya sedang beroperasi di Istana Plaza, Bandung) hati-hati, jangan terbuai dengan 'hipnotis' mereka.
Ps. Beberapa cerita pribadi para korban:
- Forum Kaskus
- Aris heru Utomo's Blog (ini yang palin keren, si blogger melakukan semacam 'pengintaian' terhadap praktk penipuan Aowa setelah sebelumnya beliau jadi korban)
- Rahmat Zikri
- Cyber lifestyle
- Milis
Kalo gw ngambil konsentrasi Manajemen Pemasaran, mungkin penelitian terhadap black marketing Aowa ini bisa dijadikan judul skripsi yang menarik. Hahaha.
wah..hati2 kak sama begituan...ibu saya juga pernah tuh pas di BIP..heuahaehua..si SPG nawar2 makas pula, parah deh...nipu tuh..di dunia ini..apa lagi saat ini ga ada yang nama nya barang gratisan...apalagi barang elktronik :)
BalasHapustake a care..;)
tapi yg menarik adalah keputusanmu utk selalu menggunakan google jika ragu2.itu adalah kebiasaan yg sangat berguna vi.when you're in doubt then just google it. :-)
BalasHapuspenipuan emang suka banget terjadi. Nenek ama ayah saya juga pernah jadi korban. Follow balik ya kak :)
BalasHapusbeuh vik... gila banget teknik marketingnya... -__-a
BalasHapusjadi pengen belajar :D
@fizi: iya, bener banget pijii..eh, terus gimana ibumu? nggak kena tipu dayanya kan? Wah, bahaya bener nih~
BalasHapus@jacob: haha. Yup, Mr. Google adalah pacar terbaikku.. :P
@irvanda: waduh, semoga nggak terulang lagi yaa..and ok, ill follow u soon! ;)
@ilham: pengen mempelajari boleh, tapi kalo belajar untuk bisa mempraktekkan blackmarketing, mending jangan deh hamm..~.~