MARHABAN YAA RAMADHAN..!
Mungkin kalimat itu terlalu telat kalau diucapkan di pertengahan bulan Ramdahan ini. Tapi, better late than never, kan?
Seperti yang semua orang tau, Ramadhan itu harus dihadapi dengan segala pertahanan diri. Pertahanan diri ini mencakup berbagai hal, nggak cuma nafsu makan, minum, dan birahi aja, tapi juga amarah, dan penyakit hati lainnya seperti iri, dengki, dan lain-lain.
Nah buat gw, Bulan Ramdhan jadi Bulan yang benar-benar menguji hati gw. Pasalnya, akhir-akhir ini gw lagi terserang sebuah penyakit hati, NGIRI sama orang lain.
Nih, gw ceritain beberapa kejadian yang bikin gw ngiri:
#1 Ngiri sama seseorang yang almost perfect.
Terutama kayak artis-artis yang "udah cantik, banyak duit, banyak yang suka, pacarnya ganteng, kelihatannya pinter dan baik pula". Kayaknya udah ngga ada sisi negatifnya deh. She's got everything that all women wanted. Pernah nggak kalian nemu orang kayak gitu dan merasa iri pada mereka? Gw pernah, dan ternyata, IRI HATI itu malah merugikan kita, loh..
Gara-gara gw kepikiran hal itu, hari gw jadi nggak ceria dan nggak semangat lagi. Kesannya, seolah gw protes sama dunia karena udah ngasih kehidupan yang nggak adil. Apa yang ada di otak kita saat kita merasakan iri hati itu cuma kekurangan-kekurangan diri kita, seperti: dia cantik dan mulus, gw nggak. Dia pinter, gw paspasan. Dia jago maen gitar, nah gw? kunci B aja kagak bisa...
Pikiran-pikiran negatif pada diri sendiri seperti itu cuma bikin mood kita drop dan kepercayaan diri kita ilang.
"Terus, cara menyadarkan diri kitanya gimana vi?"
LIHAT KEBAWAH! sepertinya ini pepatah kolot, tapi emang ampuh loh. Saat gw lagi ngiri-ngirinya sama mereka yang almost perfect, gw serasa ditampar dari tidur ketika melihat mereka yang lebih nggak beruntung dari gw. Mereka yang--boro-boro bisa ngeluarin duit buat perawatan kulit dan segala macem, buat makan aja susah! Astagfirullah...
Ingat, kehidupan ini ADIL, loh. Adil seadil-adilnya. Meski pada tampilannya, mereka yang memiliki segalanya terlihat sempurna, tapi mana kita tahu di sisi lain, dia punya kekurangan yang dia sembunyikan?
Lagipula selain itu, semakin banyak yang ia miliki, semakin besar tanggung jawabnya loh. Kayak misalnya nih, mereka yang punya bodi aduhai seksi dan mulus, mereka punya tanggung jawab yang lebih besar untuk menjaganya supaya nggak dipamer-pamerkan pada oranglain, terutama kaum lawan jenis, ketimbang mereka yang kurang pede dengan bentuk tubuh dan lebih cenderung memang ingin menutupinya.
Nah, sebenarnya dunia itu adil, kan? Karena apa yang kita miliki diikuti dengan tanggung jawab.
#2 Iri sama ortu sendiri.
Aneh? Pasti baru denger ya, ada anak yang iri sama ortunya sendiri..? Tapi eits, jangan salah. Iri yang ini nggak sama dengan iri yang disebutkan sebelumnya. Seorang ibu yang baik malah bakal berkorban demi anaknya mendapatkan yang terbaik, jadi, nggak mungkin dong, ada anak yang iri sama ortunya sendiri?
Nah, kalo iri yang ini sih beda, coba simak dialog ibu dan anak berikut:
Situasi 1, di dapur.
Mommy : Sayang, bikin sup ya, wortel, jagung, dan ini dan itunya dipotong kecil-kecil
Daughter : siap, mum! *tok tok tok (motong motong wortel)
Mommy : Aduh, bagi dua lagi dong, itukan kegedean sayaaang..
Daughter : Hah? Iya deh.. *tok tok (dipotong lagi)
Situasi 2, di meja makan
Daughter : wah asik, takjilnya sop buah!
Mommy : Mom yang buat nih, enak nggak?
Son : Enak sih enak, cuma busett, ini apelnya gede bangett, nggak dipotong lagi?
Mommy : Halah, Kan bisa dipotong pake gigi dimulut. Ntaran juga diperut jadi bubuk..
Kalau inget kelakuan mommy yang kayak gini, perasaan gw campur aduk; antara pengen ketawa, geli, dan pengen nyubit pipi si mama tercinta sambil tereak "Mami liciiikkk".
Terkadang, (apalagi saat kamu sebagai anak cewek sudah mulai beranjak dewasa,) banyak hal yang berasa 'nggak adil' saat mama bilang "Kalau mama sih boleh, kamu nggak, kan masih harus belajar" ininih yang bikin iri.
TAPI, coba sadari kalau omongan mamamu itu ada benarnya. Mama sedang mendidik kita jadi calon istri yang baik, sedangkan beliau sudah lelah melewati berbagai ujian untuk menjadi istri, bahkan sudah layak dinobatkan sebagai Ibu yang baik. Jadi, ada kalanya mama ngatur-ngatur kita ini-itu, sedangkan terkadang mama sendiri lupa untuk melakukan sesuatu yang diajarkannya pada kita. Jadi, sebenarnya memang nggak pernah ada alasan untuk iri pada mama dalam hal ini.
(waduh, nulis bagian ini bikin gw pengen loncat ke pelukan Mommy gw dan nyiumin mukanya sampe basah, )
Intinya, untuk membersihkan diri kita dari rasa iri adalah dengan berpositif thinking. Karena sebenarnya dunia ini adil, nggak ada yang perlu dibikin iri. iri cuma bikin kita dongkol sendiri, dan kalo hatimu merasa iri di bulan puasa, ntar pahala puasanya berkurang loh..
semuanya tergantung dari persepsi yg kamu gunakan v dan juga pilihan yg kamu buat.
BalasHapuslife is not written in stone, it can be changed.just make the right decision. that's all what it takes. :-)