Pernah gemes sama temen sekelas lo yang lemot abis, lambat dalam menghitung angka, susah menghapal kata-kata atau selalu kesulitan merangkai kata-kata?
Gue pernah. Dan sejak SMP, SMA, sampe kuliah, gue selalu menemukan tipe orang seperti ini.
Sebut saja namanya Paijoh. Temen gue ini keliatan banget paling males ngikutin mata kuliah apapun. Dia sama sekali nggak memperlihatkan ketertaikan di bidang apapun. Kalau ngomong suka seenaknya, masalah ngitung dia nyerah, kalo ada tugas ato ujian pasti langganan CTRL+C CTRL+V.
Gue sempet berfikir, ya Allah, sebegitu tidak adilnyakah Engkau, bagaimana perasaan Bundanya jika tahu kelakuannya di kelas? Mungkin sang Bunda akan meratap di sudut ruangan sambil ngorek-ngorek tanah karena merasa bersalah telah melahirkan anak gagal produksi.
Tapi ternyata gue salah. Nggak ada yang namanya anak gagal produksi dalam hal intelegensi.
Setelah membaca sebuah wacana di Buku paket Bahasa Inggris lama gue, gue bakal berbagi tentang hal yang satu ini: "The Theory Of Multiple Intelligences". Teori ini membuka pikiran gue bahwa, seua orang itu pintar, dengan caranya masing-masing.