Ya, gw berulang tahun di bulan Oktober. Tapi entah kenapa, bulan Oktober yang di tahun 2010 ini, gak terlalu gw tunggu-tunggu. Malah pas
Entah kenapa, selama ini gw masih betah dengan kata "belas". (bukan belas kasihan, tapi BELASAN). Selama bulan januari sampai bulan september 2010, gw masih sangat nyaman sekali menyebut umur gw Sembilanbelas. Tiap ada yang nanya, gw jawab dengan senang hati "SEMBILANBELAS!" dengan cengiran penuh percaya diri. Tapi, begitu memasuki bulan Oktober, gw menyisipkan sedikit kalimat tambahan. Terdengarnya jadi seperti ini:
A; "Vi, emang umur lo berapa sekarang?"
Gw: "Sembilan belas. Bentar lagi..engg.. dua puluh..." (volume suara gw mengecil seiring dengan mengecilnya font yang gw tulis)
Tapi yah, apa boleh buat? Waktu terus berjalan. There's no pause button on your life, huh? Lagian, kenapa gw mesti sedih kalo sekarang duapuluh? Toh walaupun secara umur gw udah bukan TEENager lagi, tapi muka gw masih seimut balita kan?
Akhirnya, setelah disadarkan dengan nyala api diatas lilin berbentuk angka duapuluh, gw menerima kenyataan ini.
Setelah dipikir-pikir lagi, sepertinya gw memang sudah mulai ditempa untuk jadi dewasa. Buktinya, akhir-akhir ini gw memang telah mengalami berbagai kejadian yang mendukung pendewasaan gw.