Minggu, Desember 29, 2013

How I love My Room

Mungkin berlebihan. Tapi gue cinta banget sama kamar gue. Banget. Setelah pindah kamar sampai 4x di dalam rumah yang sama, kamar yang sekarang adalah kamar yang paling gue cintai. Kamar pertama gue dari kecil cukup menyenangkan. Tapi hanya boleh dicat pink karena merah dianggap terlalu gelap (yup, gue tergila dengan warna merah sejak kecil) kamar kedua berwarna biru lembut tapi panas karena tak ada ventilasi. Kamar ketiga adalah kamar pertama yang akhirnya boleh di cat merah (ya, gue memaksa) dengan kombinasi pink 1:1 di tiap sisi. Tapi, kamar ketiga terlalu sempit. Gue gak punya meja kerja.

Kamar keempat dibuat dengan ngasih tembok tambahan. Jadi mulanya kamar gue bukan kamar. Dan perjuangannya ga mudah. Mummy bersikeras pengen bikinin kamar yang lebih besar, akhirnya sekitar 3 minggu para tukang, debu-debu, dan bau cat memenuhi rumah demi bikin my own private room ini. Setelah selesai, gue diberi kebebasan penuh untuk mengecat, mendandani, menempel, dan memaku apa saja pada dindingnya. Dan. Taraaamm!! Jadilah kamar merah gue ini. Lengkap dengan rak buku dan perpustakaan mini. Dan oh. Gue punya 2 papan tulis untuk menuliskan mimpi-mimpi gue. Juga styrofoam untuk menempel rencana-rencana. Dan gue punya meja kerja! Cukup untuk komputer jinjing dan sebuah printer setengah baya itu. :p Dindingnya gue penuhi foto untuk memenuhi sifat narcism gue. Ah, how I love my room.. ♥

Saking cintanya, gue sempat berfikir "gimana kalau gue nikah nanti? Gak sampai hati ninggalin ruangan ini" atau, "apakah suami gue nanti mau, kalau kamar kita nantinya berwana merah seperti ini?" Hahaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...